Senin, 18 Mei 2015

Polres Jaksel Bekuk Perampok Sadis yang Biasa Beraksi di Jakarta dan Bogor

Polres Jaksel Bekuk Perampok Sadis yang Biasa Beraksi di Jakarta dan BogorAparat Polres Jaksel membekuk dua dari sepuluh kawanan perampok, inisial HR dan RH, yang biasa menjarah rumah kosong dan para juragan. Komplotan itu menggunakan senjata api jenis revolver rakit saat melangsungkan aksinya.

‎Untuk wilayah Jakarta Selatan, gerombolan itu pernah beraksi merampok PT Kindah Abadi Utama yang terletak di Lenteng Agung, Jaksel pada tanggal 04-02-2015 lalu. Para pelaku ke lokasi dengan menggunakan dua unit mobil. 

"Karena pagar pintu depan dikunci, mereka menggunting gembok ‎lalu masuk ke dalam kantor," kata Wakapolres Jaksel AKBP Surawan saat menggelar jumpa pers di kantornya, Senin (18/5/2015).

Setelah masuk, mereka lalu menodongkan senpi dan mengikat tangan dan kaki korban dengan kabel. Sedangkan mulut korbannya dibungkam dengan ‎menggunakan lakban berwarna hitam.

"Mereka membawa brangkas warna hitam dengan berat kurang lebih 20 Kg, isi brangkas Rp 5.869.000, lalu kemudian kabur," ujar Surawan.

Selain brangkas, korban juga mengalami kerugian berupa satu box alat demo pesawat dan 3 unit ponsel genggam jenis smartphone.

Satuan Jatanras Polres Jaksel yang melakukan penelusuran akhirnya berhasil mengamankan dua dari sepuluh pelaku. HR dibekuk pada 10-April, sedangkan RH diamankan‎ pada 12 Mei. Polisi saat ini masih memburu 8 pelaku lainnya. 

Berdasarkan ha‎sil pemeriksaan, kelompok ini juga merupakan pelaku perampokan di sejumlah tempat seperti perampokan bos rongsokan di Cibinong, Bogor pada 16 Februari lalu yang menyebabkan korbannya meninggal dunia, bos sparepart di Teluk Naga hingga korban mengalami luka bacok pada 26 Maret, bos sapi di Cileungsi, Bogor pada 7 Oktober 2014, dan perampokan sebuah rumah di bilangan Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Januari lalu.

"Kami juga masih mengembangkan serta mencari TKP lain di mana kelompok ini beraksi," tutur Surawan.

Sementara itu, sejumlah barang bukti yang diamankan dari tangan pelaku berupa 7 buah jam tangan, 2 buah cincin, 2 buah gelang, 1 kacama ryben, 12 butir peluru kaliber 88, 30 butir peluru kaliber 22, 1 pucuk senpi jenis revolver rakitan, 1 bilah badik, 5 unit HP, 1 unit Gerinda, 1 bor listrik, 1 set kunci letter T, dan 1 buah linggis serta korset.


Senin, 11 Mei 2015

Artis Terlibat Prostitusi Sudah Bukan Rahasia, Status Grade A Bisa Bertarif Ratusan Juta

Fenomena artis yang menjajakan seks ke kalangan orang berduit seperti AA, bukan sesuatu hal yang baru di dunia hiburan. Penulis buku Jakarta Undercover, Moamar Emka menyebut, fenomena itu sudah terjadi sejak lama.

"Memang sudah bukan rahasia, tetapi rahasia. Ini baru terkuak sekarang-sekarang saja. Sama kayak kasus sebelumnya kalau ada yang ketangkep ramai, tapi ini sebenarnya isu lama," ujar Moamar Emka Senin (11/5/2015).

‎Emka menyebut, melacur merupakan 'pekerjaan sampingan' segelintir artis. Banyak artis, terutama golongan kelas menengah ke bawah yang punya double job dengan melacur.

"Rata-rata kalangan menengah ke bawah yang punya double job ini, karena memang populasi yang paling banyak juga artis menengah ke bawah," imbuhnya.

Perkembangan prostitusi di kalangan artis ini tumbuh dari mulut ke mulut. Para artis yang punya double job di luar keartisannya ini, dikelola oleh orang-orang di lingkaran dalam mereka.

"Ya mucikarinya bisa manajernya, bisa agencynya ‎atau asistennya juga bisa," ungkapnya.

Soal tarif, kata dia, standar tarif untuk berkencan dengan artis inii biasanya untuk one night stand saja.

"Standarnya dari Rp 10-100 jutaan, kalau di atas itu sudah grade A," tutupnya.

Artis AA ditangkap Satuan Reskrim Polres Jakarta Selatan saat melakukan prostitusi di sebuah hotel bintang lima. Bersama AA, polisi juga menggamankan mucikarinya, seorang pria berinisial RA. AA disebut-disebut dibayar pria hidung belang sebesar Rp 80 juta untuk short time.


Sabtu, 09 Mei 2015

Menteri Siti: Si Jambul Kuning Setelah Direhabilitasi Akan Dikembalikan ke Maluku

Kakatua Jambul Kuning yang kerap disebut Si Jacob tengah menjadi perbincangan hangat. Si Jambul Kuning termasuk hewan langka. Pemerintah kini tengah membuka posko pengembalian satwa langka, tak hanya jambul kuning tetapi hewan lainnya.

Khusus untuk si jambul kuning, karena hewan itu berasal dari Maluku Utara, setelah masyarakat mengembalikan hewan ke posko kementerian LHK dan BKSDA, burung itu akan direhabilitasi dan dilepasliarkan ke habitat aslinya.

"Setelah ada di sini direhabiltasi beberapa waktu dipulangi ke Maluku sama Pak Dirjen sama direktur dan Sesmen, kawan-kawan sedang kita coba persiapkan," jelas Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Sabtu (9/5/2015).

Menurut dia, pihaknya mengimbau masyarakat untuk mengembalikan satwa langka ke habitatnya. Biarkan satwa langka itu lestari dan berkembang biak di alam bebas.

"Memang seharusnya perlindungan pemeliharaan penangkaran seperti apa nanti kita lihat. Kalau perkembangan baik seperti apa nanti kita coba pikirkan tergantung dorongan, yang penting sama-sama mendorong menjaga mereka karena populasi sedikit. Kami dapat laporan ada 1000 sampai 5.200. Ini kita coba ikuti dan kita coba siapkan audit tumbuhan dan satwa yang dilindungi," tegas dia.