Fenomena artis yang menjajakan seks ke kalangan orang berduit seperti
AA, bukan sesuatu hal yang baru di dunia hiburan. Penulis buku Jakarta
Undercover, Moamar Emka menyebut, fenomena itu sudah terjadi sejak lama.
"Memang
sudah bukan rahasia, tetapi rahasia. Ini baru terkuak sekarang-sekarang
saja. Sama kayak kasus sebelumnya kalau ada yang ketangkep ramai, tapi
ini sebenarnya isu lama," ujar Moamar Emka Senin (11/5/2015).
Emka
menyebut, melacur merupakan 'pekerjaan sampingan' segelintir artis.
Banyak artis, terutama golongan kelas menengah ke bawah yang punya
double job dengan melacur.
"Rata-rata kalangan menengah ke bawah
yang punya double job ini, karena memang populasi yang paling banyak
juga artis menengah ke bawah," imbuhnya.
Perkembangan prostitusi
di kalangan artis ini tumbuh dari mulut ke mulut. Para artis yang punya
double job di luar keartisannya ini, dikelola oleh orang-orang di
lingkaran dalam mereka.
"Ya mucikarinya bisa manajernya, bisa agencynya atau asistennya juga bisa," ungkapnya.
Soal tarif, kata dia, standar tarif untuk berkencan dengan artis inii biasanya untuk one night stand saja.
"Standarnya dari Rp 10-100 jutaan, kalau di atas itu sudah grade A," tutupnya.
Artis
AA ditangkap Satuan Reskrim Polres Jakarta Selatan saat melakukan
prostitusi di sebuah hotel bintang lima. Bersama AA, polisi juga
menggamankan mucikarinya, seorang pria berinisial RA. AA disebut-disebut
dibayar pria hidung belang sebesar Rp 80 juta untuk short time.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar